Tanah Longsor merupakan
peristiwa terjadinya pergerakan tanah, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan
besar tanah, yang terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Tanah longsor
umumnya terjadi dikawasan pegunungan.
Tanah longsor mempunyai beberapa jenis longsoran diantaranya : longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Tanah longsor mempunyai beberapa jenis longsoran diantaranya : longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Dibawah ini
penjelasan pada masing-masing jenis longsoran :
Ø Longsoran Translasi
Longsoran ini
terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata atau menggelombang landai.
Ø Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi muncul akibat bergeraknya massa tanah
dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
Ø Pergerakan Blok
Pergerakan blog
terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk
rata. Longsoran jenis ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
Ø Runtuhan Batu
Runtuhan Batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau
material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya longsoran ini
terjadi pada lereng yang terjal sampaimenggantung, terutama daerah pantai.
Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan kerusakan parah.
Ø Rayapan Tanah
Longsor jenis ini bergerak lambat serta jenis tanahnya
berupa butiran kasar dan halus. Longsoran ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah
beberapa lama terjadi longsoran jenis rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon,
dan rumah akan iring ke bawah.
Ø Aliran bahan rombakan
Longsoran jenis ini terjadi ketika massa tanah bergerak
didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter
jauhnya. Kecepatannya bergantung pada kemiringan lereng-volume air, dan jenis
materialnya.
Penyebab
Terjadinya Tanah Longsor
Berikut ini
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tanah longsor, yaitu sebagai
berikut :
·
Erosi yang disebabkan oleh sungai-sungai atau
gelombanglaut, yang menciptakan lereng-lereng curam.
·
Hujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.
·
Gempa Bumi yang menyebabkan tekanan sehingga
mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah.
·
Penebangan pohon secara liar dan penambangan barang
tambang secara berlebihan, sehingga menimbulkan setidakseimbangan lereng/
·
Berat berlebihan yang harus ditanggung lereng, misalnya
karena banyak dibangun perumahan atas lereng gunung.
Tanda-tanda
tanah longsor yaitu sebagai berikut :
Æ munculnya retakan-retakan di lereng
yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan.
Æ Munculnya mata air baru secara
tiba-tiba.
Æ Tebing rapuh dan kerikil mulai
berjatuhan.
Æ Jika musim hujan biasanya air
tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
Æ Pintu dan jendela yang sulit
dibuka.
Æ Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah
besar.
Æ Pohon/tiang listrik banyak yang
miring.
Æ Halaman/dalam rumah tiba-tiba
ambles.
Wilayah yang rawan tanah longsor di
Indonesia
Di Indonesia,
terdapat ratusan lokasi rawan longsor dengan kerugian setiap tahunnya mencapai
miliaran rupiah. Berikut daerah-daerah yang berpotensi rawan longsor yaitu :
- Jawa Tengah ( 327 lokasi )
- Jawa Barat ( 276 lokasi )
- Sumatera Barat ( 100 lokasi )
- Sumatera Utara ( 53 lokasi )
- Yogyakarta ( 30 lokasi )
- Kalimantan Barat ( 23 lokasi )
- Jawa Tengah ( 327 lokasi )
- Jawa Barat ( 276 lokasi )
- Sumatera Barat ( 100 lokasi )
- Sumatera Utara ( 53 lokasi )
- Yogyakarta ( 30 lokasi )
- Kalimantan Barat ( 23 lokasi )
Cara Pencagahan
Tanah Longsor
· Membuat
Terasering.
· Tidak membuka
lahan peswahan dan membuat kolam di lereng bagian atas dekat dengan pemukiman.
· Secepat mungkin
menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah
melalui retakan tersebut.
· Tidak melakukan
penerbangan pohon secara liar.
· Tidak menggali
tanah dibawah lereng terjal.
· Tidak membangun
rumah dibawah tebing dan tepi sungai yang rawan erosi.
No comments:
Post a Comment